Sabtu, 07 September 2013

Karnaval menumbuhkan jiwa patriotisme dan hiburan yang menggemparkan








Asal-muasal nama "karnaval" masih diperdebatkan. Menurut salah satu teori, nama itu berasal dari bahasa latin carrus navalis ("gerobak kapal"), yang mengacu pada gerobak dalam suatu pawai keagamaan, seperti gerobak yang digunakan dalam arak-arakan keagamaan pada perayaan tahunan untuk menghormati dewa Apollo.

Namun menurut sumber-sumber yang lain, nama karnaval a dari Bahasa Italia carne levare yang berarti "mengenyahkan daging", karena daging dilarang selama masa prapaskah.
Menurut teori lain, nama karnaval berasal dari ungkapan dalam Bahasa Latin Kuno carne vale, yang berarti "selamat tinggal daging", yang menunjukkan bahwa saat tersebut adalah hari-hari terakhir orang boleh makan daging sebelum berpuasa selama masa prapaskah.
Karnaval bisa berarti: Suatu pesta besar atau pameran. Pesta di benua Eropa dan Amerika terutama di bagian selatan untuk menyambut masa Pra-Paskah yang dirayakan umat Kristen.

Dimulai dari minggu sebelum Rabu Abu sampai hari Rabu Abu sendiri. Secara etimologis berasal dari bahasa Latin; carne yang berarti daging.
Sebab dalam masa pra-paskah dahulu kala, umat Kristen harus berpantang tidak boleh makan daging.Karnaval terkenal yang dirayakan di benua Amerika dan Eropa ialah Mardi Gras. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Lain pula Karnaval yang digelar di Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep, warna dan sajian karnaval dinilai suatu acara yang menghibur ribuan penonton, di mana di sepanjang jalan route yang dilalui banjir dengan pengunjung, tua muda, kakek nenek bahkan tidak ketinggalan para ibu hamil, ibu-ibu dengan mengendong anak kecilnya tidak mau melewatkan lomba karnaval yang hanya dapat disaksikan dalam kurun setahun sekali. 

Pelaksanaan karnaval tahun ini, Sabtu 7 September 2013 beda dengan tahun-tahun sebelumnya bahkan mungkin belum pernah digelar ramuannya sebagaimana tahun ini, kenapa demikian ?
Camat beserta Ibu didampingi Kapolsek, Danramil dan Ketua Umum Panitia Induk serta Para Kepala Dinas instansi, UPT dan Kepala Desa memberi tauladan dengan menunggang kuda menyelusuri route yang ditentukan panitia dan diikuti barisan karyawan, PNS, Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita serta barisan siswa dari lembaga pendidikan yang ada di kecamatan Arjasa. Pokoknya karnaval tahun ini benar-benar memberi hiburan segar. Masyarakat yang menonton di sepanjang jalan route yang dilalui mengelu-elukan camat lebih-lebih isteri camat yang duduk sendirian di kereta kuda, apa lagi kerahan massa dari kepala-kepala instansi, UPT, dan Kepala Desa benar-benar menggemparkan Kangean.   




   

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More